hughes di depan homeschoolingnya |
Saya sudah lupa kapan tahunnya. Tapi yang jelas bulan
puasa. Kalau tidak salah pas mau lebaran. Kala itu, tabloid akan mengangkat
trend bisnis pakaian muslim para artis. Hughes masuk dalam radar, karena beliau punya butik khusus
untuk perempuan bertubuh besar. Di situ ada busana muslimnya juga. Usai
janjian, pertemuan dirancang di studio Metro TV, Kedoya, Jakarta Barat. Kebetulan beliau menjadi
presenter acara buka puasa di Metro. Saya datang sendirian, karena stok foto-foto Hughes lumayan banyak. Jadi tidak usah ambil gambar lagi.
Cukup lama
menunggu, hingga kemudian Hughes keluar dari ruang siar. Di samping saya,
reporter Metro TV rupanya juga ingin wawancara. Tapi karena saya yang lebih
dulu punya janji, jadi Hughes langsung meminta saya untuk mengajukan
pertanyaan. Obrolan pun berlangsung.
Usai ngobrol, sejatinya saya mau langsung cabut. Maklum belum buka
puasa. Perut rasanya sudah melilit-lilit. Tapi pas ketika hendak beranjak dari
tempat duduk, tiba-tiba Hughes menahannya. “Sebentar dulu,mas,”katanya.
Dalam hitungan detik, dia mengeluarkan beberapa lembar Rp 100 ribuan dari tasnya. Sudah tentu saya kaget. “Jangan mbak,”tolak saya. Bukan
saya sok aksi menolak rejeki. Tapi memang saya yakin, saat itu masih ada uang
untuk membeli sekedar pembuka puasa. Rupanya, Hughes tak mau nyerah. Dia bilang
begini,”Jangan ditolak mas. Ini saya kasih dengan ikhlas. Baru saja saya ambil uang
sebelum ke Metro. Ini khan bulan puasa?Jadi
niatnya sedekah”. Saya sekali lagi mencoba menolak. Reporter Metro TV disamping
saya, kulihat hanya tersenyum-senyum saja.
Tapi belum sempat saya beranjak, tiba-tiba Hughes langsung meraih kantong baju, dan
memasukan lembaran uang ke dalamnya. “Uangnya masih baru-baru. Baunya
enak,”katanya bercanda. Kali ini, saya tak bisa menolak. Dari pada ribut di
depan teman sejawat? Khan malu?hehehe. Apalagi Hughes bilang niatnya ingin sedekah. Saya lantas mengucapkan terima kasih, sebelum
meninggalkan dia yang lantas diwawancara anak Metro. Setelah saya hitung,
jumlahnya lumayan.
Sesungguhnya, bukan jumlah uangnya itu yang terus saya
ingat. Tapi saat itu kebetulan saya tak punya SIM. Setelah sampai di rumah,
langsung terbetik untuk membuat SIM dari uang sedekah Hughes. Esoknya saya
langsung meluncur ke Polres Depok. Ini pengalaman pertama buat SIM. Jadi agak
buta juga. Saya juga enggan memakai kartu pers, karena saya ingin mencoba
melalui semuanya dengan prosedur resmi. Bayangan itu akhirnya sirna, begitu saya
mencoba masuk sistem pembuatan SIM. Ternyata prosesnya ribet. Lelah menunggu, saya mencoba jalan-jalan ke
halaman polres.
Seorang anggota polisi menawari lewat jalur khusus. Biayanya
pas Rp 250 ribu. Karena sedang dikejar waktu, saya sanggupi. Setelah mengisi
semua berkas dan menunggu sebentar, saya dipanggil untuk foto. Tak lama, SIM
pun jadi. Horeeee…..SIM ini menemani saya hingga 2009. Waktu yang lumayan
panjang, meski tak sepanjang kisah asmara rumah tangga Dewi Hughes dan Alvin.
Bagaimanapun, Hughes orang baik. Ketika ia menggugat cerai, saya sempat
menunggui rumahnya di Kemang. Kala itu Alvin hendak konperensi pers.
Tentu saja amat disayangkan, rumah tangga mereka tidak
panjang. Hari-hari setelah Hughes melepas jilbab, dan menata rambutnya dengan
gaya ngebob, saya masih sempat menemuinya untuk wawancara. Ia masih suka
bercanda, saat saya menjumpainya di daerah Jakarta Utara. Di sana, Hughes
membuka homeschooling. Ia sudah menikah lagi. Namun, seiring perjalanan waktu,
karirnya seolah berhenti. Tak ada lagi program teve yang dibawakannya. Jilbab
khas-nya sesekali masih dipakai saat tampil, tapi sudah tak menimbulkan greget.
Hughes dan Roy |
Sesungguhnya banyak rahasia hidup yang masih diselimuti
perihal sosok Hughes. Penyebab perceraiannya,hingga kini masih remang-remang.
Begitu pun status perkawinan keduanya dengan Roy. Apakah baru kawin siri atau
sudah nikah resmi secara negara. Saya sempat diajak kerjasama oleh Roy untuk
membuat buku. Tapi rencana itu batal, karena Roy tak juga memberikan modal
kerja. Padahal kita sudah sempat meeting di Senayan City. Sepanjang saya
berinteraksi dengan Roy, tak sekalipun Hughes ikut menemani suaminya.
Hughes sedang jadi presenter |
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan anda!