Daftar Isi

Friday, August 17, 2012

presiden yang nyeniman

Awalnya aktris Dinda Hauw mengaku senang bakal berakting dengan Presiden SBY.  Setelah berita itu menyebar, Dinda meralatnya. Pemberitaan SBY hendak berakting memang menuai pro dan kontra. Dinda sendiri lantas menuduh media salah menangkap yang ia maksud."Aku hanya bilang ada tokoh presidennya aja, tapi bukan RI 1 (sekarang) yang main. Cuma ada sosok presidennya. Kok beritanya jadi begini ya," tuturnya saat ditemui wartawan di studio Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (23/2) 2012.

Terlepas dari itu strategi marketing rumah produksi Prima Media Sinema yang akan membuat film tersebut, SBY memang salah satu kepala negara atau pemerintahan yang merangkap sebagai seniman. Sebagai presiden, cabang seni yang digeluti SBY adalah seni musik dan puisi. Memang, beberapa kepala negara lain datang dari seni akting. Misalnya Presiden Amerika Serikat Ronald Reagen dan Joseph Estrada, Presiden Filipina. MendiangVaclac Havel, Presiden Ceko bahkan seorang sutradara film/drama, penulis puisi dan novel.

Kreativitas SBY juga tumbuh subur justru setelah menduduki jabatan puncak di pemerintahan. Sementara Reagen, Estrada dan Vaclac Havel meraih popularitas akibat aktivitas mereka di dunia seni. Popularitas itulah yang mengantar mereka meraih jabatan publik. Jika ditarik ke belakang, kondisi yang terjadi pada SBY terjadi pula pada penguasa Kediri, Raja Jayabhaya. Saat bertahta di singgasana sekitar tahun 1135-1157, Raja Jayabhaya menulis beberapa naskah yang terkenal dengan sebutan “Ramalan Joyoboyo”.   Ramalan itu tersebar dalam beberapa naskah , antara lain Serat Jayabaya Musarar dan Serat Pranitiwakya.

Empat Buku, Dua Kumpulan Puisi
Sesungguhnya, persentuhan SBY dengan dunia musik sudah dilakukan sejak masih remaja. SBY pernah bergabung dengan grup musik Gaya Teruna, untuk menyalurkan jiwa seninya. Sayang setelah berdinas sebagai tentara, SBY lebih fokus menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya. Hingga posisi puncak di pemerintahan digenggamnya tahun 2004, hasil karya SBY masih belum terlihat.

Tahun 2007 menjadi titik awal kesenimanan SBY ketika ia meluncurkan album Rinduku Padamu. Berturut-turut kemudian album kedua Evolusi (2009), Ku Yakin Sampai di Sana (2010) dan terakhir album Harmoni Alam, Cinta dan Kedamaian (2011). Bersamaan dengan album Harmoni, juga diluncurkan buku mengenai proses penciptaan puluhan lagu karangannya. Buku tersebut selain berisi lirik-lirik lagu dan partiturnya, juga berisi foto-foto yang merekam proses terciptanya lagu.

Seperti album-album sebelumnya, sejumlah penyanyi top ikut terlibat menyanyikan lagu ciptaan SBY. Mereka diantaranya adalah Afgan,Sandhy Sandoro, Rio Febrian, Agnes Monica, Andi/Rif, Joy Tobing,Rafika Duri, Harvey Malaiholo dan Jeffrey Pescetto. Entah karena mengagumi produktifitas SBY atau ingin menyindir, Iwan Fals sempat mengomentari album terakhir itu sebagai tujuh keajaiban dunia.

Beberapa lagu ciptaan SBY memang sempat diperdengarkan dalam moment-moment spesial. Sebelum SBY  berpidato pada KTT APEC di Honolulu Hawaii, Amerika Serikat, salah satu lagu SBY dinyanyikan dengan teks Bahasa Inggris berjudul Save the world from Oslo. Begitu pula waktu pembukaan SEA Games 2011 di Palembang, Sumatera Selatan. Lagu SBY diterjemahkan dalam Bahasa Inggris berjudul United and Rising.

Selain album lagu, SBY juga menulis puisi yang dikumpulkan dalam dua buku. Judulnya  Taman kehidupan dan Membasuh Hati. Masing-masing buku diberi pengantar oleh KH. Mustopa Bisri dan Putu Wijaya. Tema cinta, lingkungan, cinta tanah air, toleransi, perdamaian, dan keluarga sering dijadikan medium bagi SBY mengekspresikan imajinasi. Konon SBY menulis lagu dan puisi itu saat waktu senggang ketika melakukan perjalanan dalam pesawat.

Diluar suara-suara miring atas kreativitas SBY di dunia seni, apresiasi positif juga datang dari berbagai kalangan. Di Jepang, SBY bahkan memiliki penggemar tersendiri.  Novelis Remy Sylado bahkan menganggap, SBY sebagai presiden penting yang menorehkan sejarah kesenimanan di tampuk kekuasaan. Remy mencoba memisahkan jabatan SBY sebagai presiden, dan kapasitasnya sebagai seniman yang mampu memperkaya jagat musik pop Indonesia.

Ronald Reagen
Sebelum para selebritas Indonesia ramai-ramai memanfaatkan popularitasnya untuk meraih jabatan publik, Ronald Reagen sukses lebih dulu meraih simpati publik karena keartisannya. Reagen memang aktor sukses Hollywood. Wajah dan tubuhnya gagah seperti suaranya. Pada 1940 ia memainkan peran George "The Gipper" Gipp dalam film Knute Rockne All American. Ronald Reagen sendiri menganggap bahwa pekerjaan akting terbaiknya ialah dalam Kings Row (1942).

Film terkemuka Reagan lainnya adalah Hellcats of the Navy dan Bedtime for Bonzo.  Reagen pun masuk  dalam Hollywood Walk of  Fame di 6374 Hollywood Boulevard. Karena peran film Reagan menjadi lebih sedikit di akhir 1950-an, ia pindah ke layar gelas sebagai host dan pelaku untuk General Electric Theater. Pekerjaan di dunia hiburan terakhirnya ialah sebagai host di Death Valley Days.

Selain hebat sebagai aktor, Reagen juga tangguh sebagai politisi. Buktinya, ia bisa mengalahkan arsitek pertemuan Camp David, Jimmy Carter yang seorang incumbent. Reagan menjabat presiden Amerikas Serikat selama dua periode, dan tetap dikenang sebagai jago dalam debat televisi yang ketat. Sebelum menjadi presiden, Reagen juga sukses meraih kursi Gubernur California selama dua periode.

Ronald Reagen adalah presiden Amerika Serikat ke 40 (1981–1989). Lahir di Tampico, Illinois, 6 Februari 1911 dan  meninggal di Bel-Air, Los Angeles, California, 5 Juni 2004 pada umur 93 tahun. Ia hidup lebih panjang daripada presiden yang lainnya (93 tahun, 119 hari) dan merupakan presiden terpilih tertua (69 tahun, 349 hari saat mengambil kekuasaan).

Ronald Reagen mengikuti Eureka College di Eureka, Illinois, dan lulus pada 1932. Ayahnya seorang pemabuk. Ronald Reagen mengembangkan bakat awal untuk mendongeng dan sandiwara. Kala itu ia menjadi penyiar radio Chicago Cubs. Ronald Reagen memulai kehidupan politiknya sebagai anggota liberal Demokrat, mendukung Franklin Delano Roosevelt dan New Deal-nya.


Reagen sempat pula mengalami  percobaan pembunuhan. Pada tanggal 30 Maret 1981, hanya 69 hari setelah awal masa jabatannya, ketika meninggalkan Hotel Washington Hilton di Washington DC  ia ditembak  oleh seseorang bernama John Hinckley, Jr. Segera sebelum pembedahan untuk mengeluarkan peluru dari dadanya (yang sedikit saja luput dari jantungnya), Reagan berkata kepada dokter bedahnya, "Saya berharap Anda semua orang Republican,". Sementara pada istrinya Nancy dengan bercanda ia berkomentar, "Sayang, saya lupa untuk menghindar,”.


Joseph Estrada
Aktor film yang juga berhasil menduduki kursi presiden yang lain adalah Joseph Estrada, Presiden Filipina. Karier politik Estrada bahkan sudah dimulai saat menjadi wali kota, senator, kemudian wakil presiden. Sebelum terjun di dunia politik, Estrada sukses membintangi sekitar  100 judul film. Film terakhir Estrada, Sa Kuko ng Agila atau diterjemahkan menjadi In the Eagle's Claws, dibuat pada 1989 saat ia menjabat sebagai senator. Pada 1998 dia menang dalam pemilihan presiden dengan meraih suara terbesar dalam sejarah Filipina.

Sayang Estrada hanya bertahan sebagai presiden selama 30 bulan.  Ia dituduh melakukan korupsi karena mengumpulkan uang Rp 80 juta dollar Amerika melalui cara illegal lewat penggelapan dan suap dari para penyelenggara undian illegal. Estrada mundur setelah terjadi protes besar-besaran pada 2001. Upaya penangkapan Estrada bahkan berlangsung dramatis. Ribuan pendukungnya membentuk pagar betis, untuk mencegah penangkapan.

Selain membuat pagar hidup sepanjang belasan kilometer, massa yang berasal dari kalangan warga kelas bawah ini juga menempatkan sejumlah barikade kendaraan. Bahkan, mereka sempat bertindak beringas ketika polisi hendak masuk ke rumah Estrada. Saat itu, aksi saling dorong dan bentrokan antara polisi antihuru-hara yang dilengkapi kanon penyemprot air dan pendukung Estrada tak terelakan. 

Ketegangan itu sempat pula mengganggu negosiasi yang dilakukan antara polisi dan pengawal Estrada. Melalui perundingan yang alot selama tiga jam, pada akhirnya, polisi diperkenankan membawa keluar Estrada. Namun ,pada saat menuju kantor pengadilan, kembali polisi dihadang massa. Mereka mencoba merintangi iring-iringan kendaraan polisi dan kendaraan yang membawa Estrada dan istrinya. Tapi, polisi berhasil melalui barikade manusia tersebut.

Di pengadilan korupsi setempat, sesuai dengan prosedur tetap bagi para tersangka, Estrada kemudian difoto dan diambil sidik jarinya. Pada 12 September 2007, ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, tapi mendapat pengampunan dari pengganti sekaligus saingannya, Gloria Macapagal Arroyo.Setelah bebas, Estrada sempat diberitakan akan menulis buku. Di dalamnya, Estrada  ingin menjelaskan betapa banyak pengusaha, politisi dan pejabat-pejabat militer yang berkomplot menentangnya.

Pria bernama lengkap Joseph Ejercito Estrada ini lahir di Tondo, Manila, 19 April 1937. Walau sempat menyatakan diri pensiun dari dunia politik, dan akan kembali menggeluti dunia akting, pada pemilu Presiden 2010, Estrada kembali bertarung. Dia menduduki peringkat kedua setelah Noynoy Aquino, presiden sekarang.  Estrada sempat memprotes hasil pilpres ini yang disebutnya banyak kecurangan.

Vaclac Havel
Penulis dan dramawan Ceko ini meninggal  10 Desember 2011lalu  pada umur 75 tahun. Havel adalah seniman yang juga sukses menjadi politisi. Ia pernah menjadi Presiden Cekoslovakia (1989-1992) dan Presiden Republik Ceko yang pertama (1993-2003) setelah pisah dari Slovakia. Lewat perjuangan yang dikenang sebagai “Velvet Revolution” tahun 1989, pria pemalu, kutu buku dengan kumis dan rambut yang awut-awutan ini dinobatkan sebagai pahlawan bagi negaranya. Ia juga dikenang sebagai pejuang yang mengakhiri Perang Dingin.

Setelah tidak aktif di pemerintahan, figur Havel tetap dikenal dunia. Dia berupaya untuk membela negara-negara yang tengah berjuang melawan rezim otoriter seperti Darfur dan Myanmar. Beberapa kali ia dinominasikan untuk meraih Nobel Perdamaian atas upayanya sebagai duta besar dunia yang tulus.Pemerintah Swedia menganugerahinya Olof  Palme Prize dan Presidential Medal of Freedom, dan banyak lagi penghargaan lainnya. 

Sebagai penulis kritis, ia mengalami tekanan semasa Komunis menguasai Praha. Namun ia terus menulis dan menghasilkan sejumlah esai yang mengkritik Soviet. Salah satu esai terkenalnya bertajuk “The Power and the Powerless” yang ditulis pada tahun 1978. Di esainya ini ia membedah apa yang disebutnya “Ritual Diktator”.“Kebenaran dan cinta harus menang diatas kebohongan dan kebencian” merupakan kalimat bijak Havel yang abadi dikenang dunia. 


Lahir pada tanggal 5 Oktober  1936 di Praha, Havel berasal dari keluarga kaya yang kehilangan propertinya akibat nasionalisasi komunis tahun 1948. Havel menolak bersekolah di sekolah formal. Ia memilih bersekolah di rumah pada malam hari dan aktif di teater.Awal aktif di dunia politik pada Januari 1977 ketika dia menjadi penulis Piagam Manifesto Hak Asasi Manusia 77 dan hal ini menarik perhatian luas dunia Barat. 


Tak terhitung berapa kali keluar masuk tahanan dan pernah ditahan selama empat tahun di penjara komunis, Havel menulis surat kepada istrinya dari dalam penjara tersebut. Surat bertajuk “Leter to Olga” menjadi sangat terkenal karena sangat sarat filosofi tentang makna pasangan suami-istri, pembimbing, dan sahabat.


Karena kesuksesan dan keberaniannya hingga ia diakui sebagai lambang pembebasan internasional . Namun kelemahan dari Havel adalah perokok berat , hingga racun nikotin menggerayang tubuhnya dan tak ayal membuatnya divonis mengidap penyakit paru-paru kronis. Sudah beberapa kali masuk rumah sakit, namun tetap saja penyair ini tidak berhenti merokok.

Sebagai dosen tamu pada Universitas Columbia di New York tahun 2006, Havel menceritakan bagaimana komunisme berdampak melumpuhkan terhadap kehidupan rakyat.“Semuanya dikontrol, diarahkan, dan dimanipulasi. Dalam kondisi itu, sulit percaya bahwa situasi itu bisa berubah,” tuturnya.

Havel mengatakan bahwa pencapaian yang paling dibanggakannya sebagai presiden adalah bubarnya Pakta Warsawa, aliansi militer yang dipimpin Uni Soviet yang berakhir tahun 1991. Pada masa jabatannya sebagai Presiden Ceko, Havel memimpin negaranya ke arah demokrasi dan membawanya menuju pasar ekonomi bebas. Selain itu ia pula yang membawa damai ketika Republik Ceko dan Slovakia berpisah pada 1993.

Di pemakaman Vaclav Havel, sejumlah pemimpin dunia hadir memberikan penghormatan terakhir. Di antara para pelayat, hadir Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan suaminya, Bill Clinton. Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Perdana Menteri Inggris David Cameron juga terlihat. Tampak pula tokoh gerakan buruh Polandia, Lech Walesa. Upacara pemakaman berlangsung di Katedral St Vitus, dipimpin Uskup Agung Praha, Dominik Duka. Mantan Menteri Luar Negeri AS, Madeleine Albright, yang lahir di Praha, menyampaikan sambutan. Havel dimakamkan, dengan iringan ribuan penduduk Ceko. 

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan anda!