lantakan emas terhampar |
Saya sempat tergelitik, dan iseng-iseng bertanya,”Bapak suka koleksi pesawat sama lukisan ya?”. Tuan rumah menjawab ramah,”Itu jenis-jenis pesawat yang pernah saya naiki. Saya tak cuma suka koleksi miniatur pesawat. Tapi juga keris,”jawabnya.
Serta merta, saya dibawa ke ruang
khusus. Ruangan itu tidak begitu besar. Lampunya temaram, hingga tak jelas
semua isi di dalamnya. Ada sajadah tergelar. Di sebelah ruangan itu, ada kamar
kedap suara, yang berisi alat-alat band. Tuan rumah mengaku, dulu suka
menghilangkan suntuk dengan ngeband bersama teman-temannya. Setelah jabatan
strategis di partai ia pegang, waktunya tak cukup lagi untuk meluncaskan
kegemarannya mencabik gitar.
Menariknya, di sisi pintu masuk
kamar kedap suara, sebuah meja rendah nampak berselimutkan hio, dengan
semangkok nasi dan segelas air didekatnya. Di atas meja itu, puluhan keris
berbagai jenis terlihat tergelar. Percaya atau tidak, kata sang tuan rumah,
nasi dan air itu disediakan untuk “makanan” sang keris. Jika telat saat
memberikannya,keris-keris itu akan mengganggu anak-anaknya. “Saya juga harus rutin
menjamasnya,”kata sang kolektor yang juga politisi terkenal tanah air itu.
Nalar rasional saya memang agak
terganggu, melihat kenyataan ini. Yang saya hadapi bukanlah seorang
paranormal. Ia berpendidikan dan
memimpin salah satu partai besar di Indonesia. Tapi cerita selanjutnya membuat
saya meyakini, bahwa yang dikatakannya adalah benar. Dia memang memiliki daya linuwih, untuk
mendapatkan keris-keris itu dari berbagai tempat keramat di Indonesia.”Sejak
muda saya gemar lelaku. Mendatangi makam-makam keramat dan menyerap energinya,”ujarnya.
emas bergambar Sukarno |
Sebuah tombak kecil pernah
ditariknya di makam seorang wali, saat ia tidur malam-malam di sampingnya. Ia
“menyogok” sang penjaga makam, agar bisa masuk. Tengah malam, seekor cicak
jatuh di pipinya. Reflek, tangannya membuang dan terdengar suara logam
berdenting. Cicak itu berubah menjadi tombak. “Keris-keris ini juga saya ambil
dengan lelaku tertentu. Ada juga yang menghilang. Saya anggap berarti dia sudah
tak mau ikut saya,”katanya.
Usai panjang lebar menerangkan koleksi
kerisnya, ia lantas beralih topik menanyakan kasus Said Agil, mantan menteri
agama di era Megawati yang pernah menggali harta karun di Istana Batu Tulis,
Bogor.”Pernah dengar khan? Anda percaya tidak kalau harta Bung Karno itu
ada?”tanyanya. Saya tentu saja pernah mendengar ramai-ramai orang bicara harta
warisan Bung Karno. Tapi saya tegaskan, sebelum melihat sendiri wujudnya, saya
anggap isu itu hanya bualan orang-orang tak bertanggung jawab.
“Mau saya perlihatkan?Saya punya
7 ton emas peninggalan Bung Karno,”katanya datar. Dengan benak diliputi tanda
tanya, saya kembali dibawa ke ruang tamu. Di sisi kursi tamu, ada peti yang
diatasnya bertengger foto-foto keluarga. Setelah bingkai foto itu disingkirkan,
tutup peti dibuka dan, subahanallah, lantakan emas terlihat memenuhi peti. Saya
sempat mengambil satu. Saya amati cermat-cermat. Batangan emas itu bergambar
Bung Karno, dengan tulisan “24 K” di sisi sebaliknya. “Ada empat peti. Tiga
peti yang lain ada di kamar tadi,”kata pak politisi tadi.
Ini bukan adegan film Indiana
Jones. Saya benar-benar harus percaya. Mata dan tangan ini tak bisa dibohongi.
Pertanyaan berikutnya, dimana harta itu berhasil ditarik oleh dia? “Saya ambil
di Batu Tulis. Malah sama istri ngambilnya. Anehnya, saat mengambil banyak
orang lalu lalang. Tapi mereka tak tertarik,”kata mister politisi tadi. Emas 7
ton itu diantaranya ditaruh diruang tamu, karena ia yakin tak ada satu orang
pun yang bakal mengutilnya. Padahal, selain istrinya, sopir dan penjaga
rumahnya juga tahu.
emas dalam peti |
Lantas bagaimana mekanisme
penjagaannya?Nah, inilah sambungan cerita seperti yang saya sebutkan di awal
tulisan. Usai mendapat lantakan emas, ia memperoleh wangsit jika harta karun itu
bakal dijaga oleh harimau. Tak lama berselang, berdatangan orang-orang yang
menawarkan awetan harimau. Dalam seminggu, terkumpul sejumlah itu. Penjaga
rumahnya bahkan sempat bersaksi, dirinya melihat harimau beneran, yang menjaga
di depan rumah. “Padahal saya nggak memelihara harimau hidup,hehe,”ujarnya.
Politisi ini dikenal bersih.
Namanya tak pernah terdengar tersangkut kasus korupsi apapun. Tapi, bukan
karena ia memiliki emas 7 ton, hingga dirinya tak tergoda untuk korupsi. “Saya
orangnya sumeleh. Apa adanya. Rekening untuk nyimpan uang khusus saja nggak
punya,”ujarnya. Soal emas lantakan, dia mengaku tidak pernah menjualnya, karena
menunggu wangsit lebih lanjut, akan diapakan harta karun itu. Memang banyak
yang menawarnya dengan harga fantastis. Tapi semua ditolaknya.
Sepanjang jalan pulang, benak
saya terus terganggu dengan logam mulia itu. Ini pengalaman hidup yang belum
pernah saya alami sepanjang waktu. Saya
sempat menghitung-hitung, berapa nilai rupiahnya, jika emas sebanyak itu
dijadikan uang? Tapi, ah otak bebal saya tak bisa menjangkaunya. Di rumah,
ketika saya searc di “paman” Google, ada memang berita yang menyebut, situs
Batu Tulis saat digali mantan menteri agama Said Agil tidak menghasilkan apa-apa.
Jangan-jangan, Said Agil kalah cepat dengan politisi tadi. Harta karun sudah
diambil, dia baru bergerak berdasar petunjuk seorang kyai dari Banten, yang
diyakini memiliki kemampuan melihat hal-hal gaib.Hadeh, pusing kalau mikir
ini….
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan anda!