Daftar Isi

Thursday, May 10, 2012

Istrinya Bermunculan

aksi heboh pedangdut
Penyanyi dangdut poligami, mungkin sudah biasa. Sama seperti pelawak. Selain sudah kelebihan duit, jiwa muda dan lingkungan yang banyak dikelilingi figuran-figuran cantik, membuat iman mereka tak kuat. Banyak yang terang-terangan mengaku. Tapi tak sedikit pula yang sembunyi-sembunyi, dengan alasan untuk menjaga imaje.Tapi jika sang penyanyi meninggal, tentu saja tidak ada yang bisa menghalang-halangi para istri muda itu untuk muncul ke permukaan. Karena menangis  di pusara sambil berdoa, para awak infotainment biasanya penasaran. Siapa perempuan muda lain diluar istri yang selama ini dikenal publik yang nampak begitu kehilangan?

Saya tidak ingin menyebut namanya. Tapi penyanyi ini sangat terkenal dan termasuk senior. Dia seangkatan dengan Mansyur S, Rhoma Irama dan Muchsin Alatas. Lagu-lagu ratapannya jadi hits dimana-mana. Maka saat meninggal, semua wartawan berduyun-duyun mendatangi rumahnya. Istrinya sendiri sudah renta. Maklum. Usianya sudah kepala 6. Barangkali yang bikin kaget, ada dua perempuan muda yang menangis menggerung-gerung sambil memeluk nisannya. Saat diwawancara, mereka mengaku istri muda sang penyanyi. Satunya masih sah, satunya lagi sudah dicerai, tapi sudah punya anak dengan wajah mirip sang legenda.

Istri muda yang masih sah tinggal di Depok. Rumahnya kecil. Di sini, si penyanyi kerap tinggal, memilih untuk membiarkan istri tuanya di rumah besarnya di bilangan Cibubur, Jakarta Timur. Sang istri muda sudah punya anak satu yang masih kecil. Dia lantas cerita, bagaimana awal pertemuan dan kencan-kencan yang dilakukannya, sebelum dinikahi. Si perempuan itu minta tolong bagaimana nanti nasib anaknya, karena dia tidak bekerja. Tidak ada juga peninggalan apapun dari  sang suami. Mengagetkan, katanya, semua harta suaminya sudah habis. Tinggal rumah satu-satunya yang masih dipakai istri tuanya.

Ternyata semua berpangkal dari kesalahan manajemen yang dilakukan istri tua sang penyanyi. Dua mobil di jual. Dua anaknya dari istri tua hingga menikah tak ada yang bekerja. Semua masih menumpang di rumah induk. Kebutuhan makan mereka berserta anak dan istrinya ditanggung sang penyanyi dangdut. Praktis, dalam satu rumah ada tiga keluarga. "Anak-anaknya nggak pada mikir. Dikasih modal bikin toko juga bangkrut. Kerjanya cuma makan tidur,"kata si istri muda penyanyi dangdut itu geram.

Kata si istri muda, istri tua sang penyanyi dangdut sangat boros. Saban terima duit dari honor nyanyi, bisa habis dalam seminggu. Jumlahnya kadang sampai Rp 10 juta. Buat belanja ini itu, yang tidak dibutuhkan. Kondisi ini yang membuat sang penyanyi dangdut kerap stres, karena semua hasil jerih payahnya tak berbekas. Puncaknya, ya mencari istri lain. Hingga akhir hayatnya, si istri tua sudah tahu kalau suaminya sudah beristri lagi. Tapi dia tidak peduli. "Yang penting setoran lancar,"ujar si istri muda.

Istri muda yang lain, hidup lebih mengenaskan. Sejak dicerai, ia tak pernah mendapat tunjangan untuk anaknya. Padahal anaknya sudah menginjak bangku SMA. Si perempuan ini lantas bercerita, bagaimana anaknya sempat mau diorbitkan oleh sang ayah, tapi keburu meninggal dunia. Dia hanya bermimpi, anaknya bisa menjadi artis terkenal seperti ayahnya."Apalagi dia suaranya bagus dan pernah mengikuti ajang Indonesia Idol. Mas bisa bantu nggak buat ngorbitin,"pintanya. Saya bilang tidak sanggup. Sejak itu, saya sudah tak kontak-kontakan lagi, karena ponsel saya hilang saat beli teh botol.


goyang mang...
Saya memang tidak percaya seratus persen dengan bualan para istri muda  itu. Saya yakin, mereka mau dinikahi juga karena faktor harta. Ini sudah biasa dan jadi rahasia umum. Bohong kalau pernikahan itu atas nama cinta. Jadi, jika istri tuanya memang boros, kebangkrutan sang penyanyi terkenal  itu juga saya yakin ada andil dari istri-istri mudanya.

Saya menyenangi lagu-lagu almarhum penyanyi dangdut tersebut. Kasetnya kerap saya setel. Saya percaya, saat istri mudanya memberi informasi, jika sekali manggung kadang dikasih honor Rp 50 juta. Jumlah yang sangat fantastis, jika satu bulan ada 20 kali manggung saja. Tentu akan berakhir dengan menyenangkan, jika semua honor itu dikelola dengan baik. Saya berharap, dia mendapat kedamaian di sisi-Nya. Meski ada hal berharga yang ditinggalkannya, selain karya-karya seninya, yaitu pelajaran untuk tidak mudah tergoda perempuan lain, jika tak ingin masa tua berakhir duka.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan anda!